Telecommunication Engineering

Seputar dunia telekomunikasi, membahas materi-materi yang berkaitan dengan bidang telekomunikasi.

  • Home
  • About
  • Contact Us
  • Privacy Police
Home » 2G » Teknik Seluler » Base Transceiver Station (BTS)

Wednesday, November 21, 2012

Base Transceiver Station (BTS)


BTS merupakan kependekan dari Base Transceiver Station. Kata itu hanya merupakan sebuah istilah saja dalam bidang telekomunikasi. Tergantung dari vendor yang memproduksinya namanya pun berbeda-beda. Ada yang menamainya dengan BS(Base Station), RBS(Radio Base Station), dan masih banyak lagi.

Tower
Tower
BTS bukanlah tower seperti yang terlihat seperti gambar diatas, melainkan alat yang disimpan diruangan yang biasanya berada di bawah tower tersebut. Dalam satu lingkup tower bisa terdapat banyak operator untuk jaman sekarang ini. Misal operator Three dan Fren menggunakan tower secara bersam-sama(barengan). BTS itu tersimpan dalam sebuah shelter (biasanya berbentuk kotak berwarna putih), seperti gambar dibawah ini :

Shelter
Shelter
Di dalam shelter tersebut terdapat banyak komponen, tidak hanya BTS.. Tapi ada juga rectifier, batterai, odu(outdoor unit), dan sebagainya. Sebuah BTS dapat hidup/menyala dengan menggunakan tegangan sumber sebesar 53 volt secara normalnya.

Sedangkan komponen-komponen yang ada diatas tower diantaranya adalah :
  1. Antena Microwave
  2. Antena Sektoral (biasanya berjumlah 3 buah)

Antena-antena tersebut berfungsi untuk menerima sinyal dari MS dan mengirimkan sinyal ke BTS yang lain atau langsung ke BSC(Base Station Controller).

Dalam satu BSC dapat mewakili beberapa BTS. BTS-BTS ini dikonfigurasikan dengan sistem jaringan seperti ranting pohon. Masing-masing BTS biasanya memiliki kecepatan koneksi dalam standar E1. 1 E1 = 2 MB, biasanya satu BTS ada 16 E1. Sedangkan BTS yang terhubung ke BSC dapat memiliki kecepatan koneksi mencapai 64 E1 dengan teknologi HI-CON.

Tinggi dari tower yang digunakan juga berpengaruh terhadap pelayanan yang diberikan. Semakin tinggi tower yang dipakai, maka jangkauan sinyal BTS akan semakin besar. Jumlah MS(Mobile Station) yang mengunakan BTS juga mempengaruhi jangkauan dari BTS itu sendiri. Semakin banyak MS yang menggunakan suatu BTS maka jangkauan akan semakin sempit. Maka dari itu, di kota-kota akan lebih banyak BTS yang dibangun untuk menciptakan pelayan yang efisien, agar tidak terjadi banyaknnya Drop call dan gangguan-gangguan lain dalam komunikasi mobile. Dapat saja terjadi interferensi antar BTS dikarenakan frekuensi sinyal tangkap atau kirim antara BTS yang satu dan yang lain sama.
Contoh antena sektoral (yang tidak terpasang):
Antena Sektoral
Antena Sektoral
Sekian. Mohon kalau ada kesalahan dikoreksi. Terima kasih.
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Anonymous
2:33 PM

Belum ada komentar untuk "Base Transceiver Station (BTS)"

Post a Comment

Semua yang saya tulis di postingan blog ini adalah hasil dari apa yang saya baca dan pelajari dari berbagai sumber buku, halaman web, slide-slide, pdf, dll, serta merupakan pengetahuan hasil pengalaman saya bekerja di bidang Telekomunikasi Seluler. Kemudian saya mengulasnya disini. Jika terdapat kesalahan di dalam postingan, mohon untuk dapat mengoreksi dan memberitahukan saya melalui form Contact Us.

Terima kasih atas kunjungannya.

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Find Us :

Apa yang anda cari?

Entri Populer

  • Cara Install DatePicker dan MonthView Microsoft Excel
    Bagi anda yang membaca artikel ini, seharusnya anda telah mengunjungi Cara Membuat Calendar Date Picker di Excel (Macro) . Sebelum meli...
  • Cara Membuat Calendar Date Picker di Excel (Macro)
    CALENDAR DATE PICKER Macro excel pasti bakal dibutuhkan untuk pekerjaan kita di dunia telco. Sangat bermanfaat untuk olah data. Saya mend...
  • Arsitektur Jaringan 4G LTE
    Di setiap teknologi pasti memliki arsitektur jaringannya sendiri-sendiri. GSM, CDMA, WCDMA dan 4G LTE ( Long Term Evolution ) pun sama. Se...
  • Cara Membuat Gcell dengan comMON 3.2 dan Make Sector (Update : comMON4.0)
    Yang pertama perlu diperhatikan disini adalah format yang diminta oleh comMON3.2 dan Make Sector. Untuk comMON 2.4 atau 3.2 meminta format...
  • Mengubah File TAB di Mapinfo ke File KML di Google Earth
    Sebagai engineer, terkadang kita memerlukan pengubahan file TAB dari mapinfo ke file KML di google earth untuk kebutuhan analisa hasil driv...
  • Beberapa Langkah Menggunakan TEMS Discovery
    TEMS Discovery Basic Langkah-langkah dasar yang biasanya dicari oleh para pengguna TEMS Discovery adalah bagaimana caranya memasukkan ...
  • Cara Mengatasi Google Earth Stuck di Loading Myplaces.kml (Dan Contoh Batch File untuk Delete Dengan Cepat)
    Delete Folder di AppDATA Sebagai RF Engineer tidak mungkin kalau tidak kenal dengan aplikasi Google Earth . Nah, salah satu masalah yang...
  • Membuat Kolom MOD3 Langsung di MapInfo (Gcell LTE)
    Gcell itu bisa diatur informasi apa saja yang ada di dalamnya, termasuk informasi nilai MOD3 . Bahkan saya pernah mendapatkan gcell yang ti...
  • Convert Plot Drive Test dari MapInfo ke Google Earth (Plot2GE1.9)
    Sebelumnya saya pernah membahas bagaimana cara convert file MapInfo ke Google Earth menggunakan MapInfo2Google . Namun, tool itu tidak bisa...
  • Cara Membuat Neighbor Relation Menggunakan SNT di MapInfo (Download SNT1.4.2 Disini)
    Sebelumnya saya telah memposting beberapa tutorial mengenai cara membuat Gcell (mapping gcell) di MapInfo. Cara Membuat Gcell dengan Sit...
Copyright 2017 Telecommunication Engineering - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Published by Evo Templates